Struggle For The Teacher Fredom

Teori Membaca

19/10/2010 21:06

Oleh : Wahidil Qohar

Membaca merupakan suatu kegiatan belajar, dengan membaca kita dapat menyerap sejumlah informasi atau ilmu pengetahuan. Banyak orang yang menghadapi buku atau bahan materi dengan jalan membacanya dari awal hingga akhir dan mereka selalu beranggapan benar bahwa dengan cara itu mereka telah menguasai buku atau bahan bacaan.

“Membaca adalah aktivitas yang kompleks dengan mengerahkan sejumlah besar yang terpisah-pisah, meliputi menggunakan pengertian, khayalan mengamati sampai mengingat-ingat”.( Soedarso, 2006:4)

Kemampuan setiap individu berbeda-beda dalam memahami bahan bacaan. Hal ini tergantung pada perbendaharaan kata yang dimilikinya, minat baca, kecepatan membaca, jangkauan mata, pengalaman, latar balakang dan lain sebagainya.

Karena kemampuan setiap individu berbeda-beda dalam menyerap sejumlah informasi dari bahan bacaan, maka harus ada niat-niat atau usaha-usaha yang lebih efektif dalam membaca.

“Usaha yang lebih efektif untuk memahami dan mengingat-ingat lebih lama dapat dilakukan dengan 1) mengorganisasikan bahan yang dibaca dalam kaitan yang mudah dipahami dan 2) mengaitkan fakta yang satu dengan yang lain atau dengan menghubungkan pengalaman atau konteks yang anda hadapi”.(Soedarso, :     )

Kebanyakan dari kita masih mengikuti pola membaca pada saat anak-anak. Hal inilah yang menyebabkan kita menjadi lebih sulit dalam menangkap sejumlah informasi dan bahan bacaan, lebih cepat lupa dari apa yang kita baca dan  lain sebagainya. Pada saat membaca hendaklah menghindari membaca dengan cara :

a)   Vokalisasi, atau mambaca dengan bersuara sangat memperlambat. Hal tersebut dikarenakan kita harus mengucapkan kata demi kata secara lengkap, meski dengan menggumam sekalipun. Sehingga membaca dengan vokalisasi tidak efektif dan efisien.

b)  Menggerakkan Bibir, yaitu mengucapkan kata demi kata dari apa yang kita baca  dengan menggerakkan bibir. Menggerakkan bibir merupakan tindak lanjut dari proses membaca vokalisasi, meskipun menggerakkan bibir belum tentu bersuara. Membaca dengan menggerakkan bibir sama lambatnya dengan membaca dengan cara vokalisasi.

c)  Menggerakkan Kepala, Membaca cepat dan efektif tidaklah harus menggerakkan kepala, tetapi cukup hanya dengan fokus dan menggerakkan bola mata saja. Proses membaca dengan menggerakkan kepala akan sangat menghambat efektivitas dari proses membacanya itu sendiri.

d)   Dan lain sebagainya, dengan kata lain belajar dengan jalan membaca materi atau bahan ajar harus mengetahui kiat-kiat membacanya, sehingga waktu yang diperlukan sebanding dengan materi yang diserapnya. Sehingga efektivitas belajar dapat dimaksimalkan. Tidaklah heran belajar dengan membaca lebih menjenuhkan, dibandingkan dengan cara berdiskusi. Maka dibutuhkan kiat-kiat khusus dalam membaca seperti : 1) Menemukan ide pokok, 2) Mengetahui ide pokok paragraph, 3) mengenali detail penting, 4) membuat catatan.

Back

Search site

© 2009 All rights reserved.