Struggle For The Teacher Fredom

Teori Hasil Belajar

19/10/2010 21:09

Oleh : Wahidil Qohar

Proses Pembelajaran mengndung dua unsur penting yaitu proses dan hasil belajar. Proses adalah kegiatan yang dilaksanakan siswa dalam mencapai tujuan pengajaran, sedangkan hasil belajar adalah berupa kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar. Hasil belajar yang di maksud disini adalah hasil belajar Bahasa Inggris.

Evaluasi merupakan proses untuk menentukan nilai belajar siswa melalui kegiatan penilaian dan atau pengukuran hasil belajar. Hasil Belajar bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.Dimana tingkat keberhasilan siswa ditandai selalu dengan skor, angka, kata atau huruf. Apabila tujuan utama kegiatan evaluasi hasil belajar ini sudah terealisasi, maka hasilnya dapat difungsikan dan ditujukan untuk diagnosis dan pengembangan, untuk seleksi, untuk kenaikan kelas dan untuk penempatan.

Adapun tujuan penilaian terhadap proses belajar mengajar antara lain sebagai berikut :

1.   Guru mendapatkan umpan balik ( feed back ) terhadap proses belajar yang telah dilakukannya.

2.   Mendapatkan angka kemajuan hasil belajar masing-masing pebelajar.

3.   Menempatkan pebelajar sesuai dengan kemampuannya masing-masing.

4.   Secara umum dapat diketahui tercapai atau tidaknya tujuan pendidikan dan  pengajaran disekolah atau lembaga pendidikan yang bersangkutan.

5.   Guru dapat melakukan perbaikan alat evaluasi yang telah dilakukan.

Sebagai salah satu kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka evaluasi belajar memiliki tujuan yang berupa ranah-ranah yang terkandung dalam tujuan. Ranah-ranah tujuan pendidikan berdasarkan hasil belajar secara umum di klasifikasikan menjadi tiga, yakni :

1) Ranah Kognitif

Menurut Jarolimek dan Foster dalam buku Belajar dan Pembelajaran, “Tujuan ranah kognitif berhubungan dengan ingatan atau pengenalan terhadap pengetahuan dan informasi serta pengembangan atau keterampilan intelektual”. Penggolongan ranah kognitif menurut Bloom ada enam tingkat, yaitu: a) pengetahuan b) pemahaman c) penggunaan atau penerapan d) analisis e) sintesis f) Evaluasi.

Tipe belajar ingatan adalah kemampuan siswa untuk mengungkapkan kembali ingatannya yang berupa fakta, konsep, pengertian dan pengetahuan tentang suatu hal. Dalam ranah kognitif, tipe belajar ingatan merupakan tingkatan rendah. Namun, menjadi prasyarat dalam tipe berikutnya.Tipe hasil belajar pemahaman adalah kemampuan siswa untuk memahami, menjelaskan fakta serta kemampuan untuk dapat menghubungkan konsep-konsep yang pernah dipelajari. Tipe hasil belajar tingkat penerapan berupa kemampuan siswa untuk menerapkan pengetahuan teoritisnya dalam situasi yang lebih konkrit. Sedangkan tipe belajar analisa merupakan kemampuan untuk dapat menganalisis unsur-unsur suatu masalah yang sedang dihadapinya. Tipe belajar sintesa merupakan kelanjutan dari tipe belajar analisis. Pada tipe ini siswa dituntut untuk dapat mengkategorikan, menghubungkan, menyimpulkan dan merancang hal-hal yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi.

Ingatan dan pemahaman dapat digolongkan kedalam tingkatan rendah, sedangkan untuk penerapan, sintesis, analisis dan evaluasi dapat digolongkan kedalam tingkat tinggi.

2) Ranah Afektif

Menurut Davies, Jarolimek dan Foster dalam buku Belajar dan Pembelajaran, tujuan ranah afektif berhubungan dengan hierarki perhatian, sikap, penghargaan, nilai perasaan dan emosi. Adapun tujuannya adalah menerima, merespons, menilai, mengorganisasi dan mengkarakterisasi.

Tipe hasil belajar menerima merupakan tingkat tujuan belajar afektif yang berupa perhatian terhadap stimulasi secara pasif yang meningkat secara lebih aktif. Tipe hasil belajar merespons merupakan kesempatan untuk menanggapi stimulan dan merasa terikat serta secara aktif memperhatikan. Tipe belajar menilai merupakan kemampuan menilai gejala atau kegiatan, sehingga dengan sengaja merespon lebih lanjut untuk mencari jalan bagaimana dapat mengambil bagian atas apa yang terjadi dalam menilai. Menilai merupakan tindak lanjut dari tipe belajar merespons. Pada tipe belajar mengorganisasi, siswa dituntut agar dapat membentuk system nilai bagi dirinya berdasarkan nilai-nilai yang dipercaya. Tipe hasil belajar karakterisasi, merupakan kemampuan untuk mengkonseptualisasikan masing-masing nilai pada waktu merespons dengan jalan mengidentifikasi karakteristik nilai atau membuat pertimbangan-pertimbangan.

3) Ranah Psikomotorik

Sedangkan tujuan ranah psikomotorik menurut Davies dalam buku Belajar dan Pembelajaran adalah berhubungan dengan penilaian psikomotorik, manipulasi benda atau kegiatan yang memerlukan koordinasi syaraf dan koordinasi badan.

Kebler, Barket dan Miles mengemukakan tujuan ranah psikomotorik sebagai berikut : a) Gerakan tubuh yang mencolok, b) kecepatan gerak yang dikoordinasikan, c) perangkat komunikasi non verbal, d) kemampuan berbicara.

Back

Search site

© 2009 All rights reserved.