Struggle For The Teacher Fredom

Teori Belajar Mengajar

19/10/2010 21:11

Oleh : Wahidil Qohar

1. Teori  Belajar

Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam proses pendidikan. Hal ini berarti bahwa berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh para siswa. Seorang yang telah melalui proses belajar diharapkan akan mengalami perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku yang dimaksud dapat berupa pengetahuan yang diperolehnya setelah melalui tahapan belajar. Seperti yang dikemukakan oleh Kimble yang dikutip oleh Lisnawati Simanjuntak, dkk :

“Belajar adalah perubahan yang relatif menetap dalam potensi tingkah laku yang terjadi sebagai akibat dari latihan dengan penguatan dan tidak termasuk perubahan-perubahan karena kematangan, kelelahan atau kerusakan pada susunan syaraf, atau memahami sesuatu sehingga terjadi perubahan dalam diri seseorang”. Lisnawati Siamanjuntak, (dkk) (1993:38)

Dari pendapat diatas juga dapat dikatakan bahwa dalam mempelajari sesuatu, yang   dibutuhkan adalah pemahaman atau penguasaan yang baik. Karena apabila seseorang menguasai apa yang telah dipelajarinya, maka hasil dari apa yang telah dipelajarinya itu akan tetap menetap dalam pikiran dalam waktu yang cukup lama. Pemahaman atau penguasaan terhadap suatu materi dapat diperoleh dengan cara banyak mengadakan latihan-latihan. Semakin banyak berlatih, maka pemahaman terhadap suatu materi semakin kuat dan akan lebih terasah. Pemahaman ini dapat digunakan sebagai dasar ketika siswa akan memasuki materi yang baru.

Belajar sering kali diartikan sebagai suatu konsep yang dangkal. Ada yang beranggapan bahwa belajar adalah suatu usaha untuk mengumpulkan konsep-konsep dengan jalan menghafal. Dan ada juga yang beranggapan bahwa belajar adalah suatu kegiatan menyerap sejumlah informasi atau ilmu pengetahuan dan lain sebagainya. Seorang yang sedang belajar akan mengalami perkembangan yang sangat kompleks. Jika ditinjau dari artian diatas, maka menurut mereka belajar hanya sekedar untuk mendapatkan sejumlah informasi atau ilmu pengetahuan saja dan mengabaikan unsure afektif dan psikomotorik.

 “Belajar merupakan kegiatan kompleks, hasil belajar disebut kapabilitas, setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai. Timbulnya  kapabilitas tersebut adalah dari (i) stimulasi yang berasal dari lingkungan, (ii) proses kognitif yang dilakukan oleh pebelajar”. (Gagne)

Seseorang dikatakan belajar apabila terjadi perubahan dalam dirinya, dan perubahan itu ke arah yang positif. Menurut Jl. Pasaribu dan B.Simanjuntak dalam buku Teras Kuliah Belajar Mengajar Aktif, “Belajar adalah proses perubahan kegiatan mereaksi terhadap lingkungan. Perubahan tersebut tidak dikatakan belajar apabila disebabkan oleh pertumbuhan atau keadaan sementara seseorang seperti kelelahan, atau disebabkan oleh obat-obatan”.

Pada dasarnya belajar merupakan kebutuhan individu yang menginginkan perubahan, baik perubahan tingkah laku, pola pikir, cara pandang dan lain sebagainya. Setiap individu pasti pernah belajar baik itu disadari atau tanpa disadari. Belajar tidak hanya didalam sekolah atau kelas saja, tetapi diluar sekolah atau kelas pun kita sudah banyak belajar dari apa-apa yang kita lihat, dengar dan lakukan. Dengan kata lain belajar dari pengalaman.

Menurut Rogers dalam buku Belajar dan Pembelajaran, “Praktek pendidikan menitik beratkan pada segi pengajaran, bukan pada siswa yang belajar. Praktek tersebut ditandai oleh peran guru yang dominan dan siswa hanya menghafalkan pelajaran”.

Jika ditinjau dari pengertian Rogers, maka banyak kesalahan-kesalahan yang sering sekali terjadi dalam dunia pendidikan. Dalam hal ini proses belajar mengajar antara lain ialah menghilangkan unsur afektif atau sikap, mempersempit wawasan anak didik/ si pebelajar dengan materi atau bahan ajar yang disajikan oleh guru. Karena pada proses belajar seperti ini terjadi komunikasi belajar yang baik dan meniadakan unsur psikomotorik.

Sedangkan menurut skinner dalam buku Belajar dan Pembelajaran, “Belajar adalah merupakan suatu prilaku pada saat belajar responnya akan menjadi lebih baik. Sebaliknya apabila ia tidak belajar maka responnya akan menurun”. Dalam belajar ditemukan tiga hal yaitu (1) kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan respon si pebelajar, (2) respon si pebelajar, (3) frekuensi yang bersifat menguatkan.

Dari berbagi pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses yang dapat menyebabkan perubahan tingkah laku pada diri individu yang sedang atau telah belajar.

2. Teori Mengajar

Dalam kegiatan belajar mengajar tidak lepas dari prose mengajar. Setiap guru seharusnya dapat mengajar didepan kelas. Bahkan mengajar juga dapat dilakukan diluar kelas. Mengajar merupkan sutu komponen dari kompetisi-kompetisi guru. Dan setiapn guru harus dapat menguasainya serta terampil dalam melaksanakannya. Seorang guru yang professional dalam mengajar, harus dapat memberikan kemampuannya agar dapat membimbing siswanya untuk dapat mengembangkan keahlian dan ilmu pengetahua yang dimilikinya. Seperti yang dikatakan oleh Alvin W Howard yang dikutip oleh Slameto dalam buku Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, mengatakan bahwa “ Mengajar adalah suatu aktivitas untuk mencoba menolong seseorang untuk mendapatkan, mengubah atau mengembangkan skill, attitude ideals ( cita-cita ), appreciations ( penghargaan ) dan knowledge ( pengetahuan”.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa seorang guru harus berusaha membawa perubahan tingkah laku yang baik atau berkecenderungan langsung untuk mengubah tingkah laku siswanya. Guru harus merumuskan tujuan belajar dan bagaimana cara dan bentuk penyajiannya dalam proses belajar mengajar.

Dari artian diatas, mengajar adalah suatu kegiatan dimana pengajar menyampaikan pengetahuan, pengalaman atau sejumlah informasi yang dimilikinya kepada peserta didik yang tujuannya adalah agar pengetahuan yang disampaikannya dapat dipahami oleh peserta didiknya.

Belajar dan Pembelajaran dapat dipandang sebagai suatu proses yang komperhensif yang harus diarahkan untuk kepentingan siswa yaitu belajar. Kegiatan belajar mengajar akan dapat terlihat bila dalam mengajar terjadi interaksi dua arah antara guru dan siswa.

Back

Search site

© 2009 All rights reserved.