Struggle For The Teacher Fredom

Contextual Teaching and Learning

19/10/2010 21:13

Oleh : Wahidil Qohar

Metode pembelajaran yang digunakan seorang guru akan sangat berpengaruh terhadap pemahaman belajar siswa terhadap bahan ajar yang disajikan. Penggunaan metode dalam pengajaran yang dipilih oleh seorang guru juga sangat berpengaruh terhadap aktivitas belajarnya. Agar keaktifan belajar siswa dapat ditingkatkan seoptimal mungkin, maka seorang guru perlu memvariasikan metode pembelajaran yang digunakannya serta dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif. Diperlukan sebuah strategi belajar yang baru yang dapat mendorong siswa untuk mengkonstruksikan ilmu pengetahuan yang dimilikinya dengan dunia nyata.

Melalui metode pembelajaran Contextual ( Contextual Teaching and Learning/ CTL ), siswa diharapkan belajar melalui pengalaman dan bukan sekedar belajar atau belajar dengan menghafal.

Pembelajaran Contextual ( Contextual Teaching and Learning / CTL ) adalah konsep belajar yang mendorong guru untuk menghubungkan materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa. Dan mendorong guru untuk membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dalam kehidupan mereka sehari-hari.(Nurhadi, 2004:103)

Setiap pembelajaran pasti akan menampakkan keaktifan siswa yang belajar. Keaktifan belajar siswa dalam proses belajar memainkan keanekaragaman kegiatan, baik kegiatan fisik yang mudah diamati sampai kegiatan psikis yang sulit diamati.

“Prinsipnya Contextual Teaching and Learning adalah pembelajaran dengan makna, bermakna dan dibermaknakan”. A. Syarifudin, Y. Pramediyani, (2008:2).

Siswa dapat mempelajari hal-hal yang sederhana dan tidak perlu hal-hal yang komplek, namun ada makna yang ia pelajari, bermakna atau bermanfaat bagi dirinya dan dibermaknakan atau diaktifkan pembelajaran tersebut.

Dalam CTL, definisi yang lebih dalam adalah sebuah proses pendidikan yang memiliki makna membantu siswa melihat arti materi akademis yang mereka pelajari melalui hubungan antara subjek-subjek akademis dengan kontek kehidupan sehari-hari.

Meskipun demikian kegiatan-kegiatan tersebut dikemblikan lagi pada karakteristik masing-masing individunya, yaitu keterlibatan intelektual dan emosional siswa dalam proses belajar. Keterlibatan itu terjadi pada saat kegiatn kognitif dalam pencapaian atau perolehan pada saat siswa mengadakan latihan-latihan dalam pembentukan keterampilan dan pada saat siswa menghayati dan mengintegrasikan nilai-nilai dalam pembentukan sikap dan nilai. Dengan kata lain metode Contextual Teaching and Learning mengarah pada keaktifan mental, baik intelektual maupun emosional.

Komponen-komponen sistem Contextual Teaching and Learning yang mencerminkan prinsip-prinsip organisasi diri adalah komponen-komponen yang membantu siswa tumbuh dan berkembang. Menurut A. Chaedar Al Wasilah yang dikutip oleh Elaine B Johnson dalam buku Contextual Teaching and Learning, CTL terbagi menjadi tiga sistem, yaitu :

(1)    CTL mencerminkan prinsip kesaling bergantungan. Kesaling bergantungan mewujudkan diri.

(2)    CTL mencerminkan difrensiasi. Difrensiasi menjadi nyata ketika CTL menantang siswa untuk saling menghormati perbedaan-perbedaan,  untuk menjadi kreatif, untuk bekerja sama, untuk menghasilkan gagasan dan hasil baru yang berbeda dan untuk menyadari bahwa keragaman adalah tanda kemantapan dan kekuatan.

(3)    CTL mencerminkan prinsip pengorganisasian diri. Pengorganisasian diri terlihat ketika siswa mencari dan menemukan kemampuan dan minat dari umpan balik yang diberikan.

Dengan kata lain metode Contextual Teaching and Learning berbeda dengan metode belajar dengan jalan menghafal. Dengan menghafal, siswa hanya mendengar dan menerima lalu mengingat-ingat kembali materi yang telah diberikan. Dengan metode CTL siswa diajak untuk aktif dan siswa adalah pusat dari kegiatan belajar mengajar yang dilakukan. Disini siswa dilibatkan dalam aksi tanya jawab yang terarah, berfikir, menganalisis, memecahkan masalah dan menafsirkan informasi atau ilmu pengetahuan.

Back

Search site

© 2009 All rights reserved.